Kecemburuan Kekuasaan: Antara Tragedi dan Komedi

- Penulis

Sabtu, 1 Februari 2025 - 10:45 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LopoNTT.com#filsafat_untuk_semua di akhir Pekanoleh Sixtus Bere, Projo

Friedrich Schiller (1759–1805), Seorang Filsuf dan Penyair Jerman, pernah mengatakan : “Eifersucht ist das Schicksal der Macht” dan diterjemahkan menjadi kecemburuan adalah takdir kekuasaan.

Dalam hubugannya dengan yang tidak berkuasa, orang yang berkuasa sering kali menjadi sasaran kecemburuan. Mereka yang tidak kebagian kekuasaan sering merasa bahwa mereka lebih layak atau lebih pantas mendapatkan posisi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kecemburuan juga terjadi di antara Penguasa sendiri. Artinya ada konflik dan kecemburuan dari dalam diri kekuasaan sendiri. Dalam politik, pemerintahan, atau organisasi, kecemburuan antar pemimpin atau elit sering kali menyebabkan konflik dan perebutan kekuasaan. Sejarah dan Kitab-kitab kuno bahkan KS dalam agama-agama mencatat bahwa banyak kerajaan, pemerintahan atau organisasi hancur karena kecemburuan internal, paranoid penguasa dan tindakan represif lainnya.

Kalau sudah cemburu, seringkali terarah kepada curiga dan sikap defensif. Inilah awal dari tragedi, yakni kejatuhan, penderitaan, dan nasib buruk, terutama yang menimpa penguasa atau tokoh-tokoh besar. Lawan dan rakyat melihatnya sebagai komedi karena ada kekacauan yang diharapkan, ironi dan absurditas kekuasaan. Lawan dan “kaum awam” adalah subjek atau saksi dari kebodohan kekuasaan ini.

Komedi bisa berakhir dengan tragedi ; Seorang pemimpin yang awalnya ditertawakan mungkin akhirnya menjadi tiran yang membawa kehancuran.

Atau tragedi bisa berubah menjadi komedi ; Rakyat yang awalnya menderita sering kali menemukan cara untuk menertawakan penderitaan mereka, mengubah tragedi menjadi kekuatan moral.

 

Selamat Beakhir Pekan !!

 

Oleh Sixtus Bere, Projo

Facebook Comments Box

Penulis : Sixtus Bere, Projo

Editor : Yudel Neno, Pr

Sumber Berita : Romo Sixtus

Berita Terkait

Membebaskan Hati dari Belenggu Materi: Pandangan Yesus sebagai Kritik terhadap Materialisme Karl Marx
Cinta Kasih dan Banalitas Kejahatan
Pemikiran Alfred North Whitehead tentang Tuhan dan Kejahatan
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 1 Februari 2025 - 10:45 WITA

Kecemburuan Kekuasaan: Antara Tragedi dan Komedi

Kamis, 9 Januari 2025 - 01:56 WITA

Membebaskan Hati dari Belenggu Materi: Pandangan Yesus sebagai Kritik terhadap Materialisme Karl Marx

Selasa, 22 Oktober 2024 - 16:10 WITA

Cinta Kasih dan Banalitas Kejahatan

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 16:29 WITA

Pemikiran Alfred North Whitehead tentang Tuhan dan Kejahatan

Berita Terbaru

Filsafat

Kecemburuan Kekuasaan: Antara Tragedi dan Komedi

Sabtu, 1 Feb 2025 - 10:45 WITA

Kitab Suci

Berhenti pada Hari Ketujuh: Spiritualitas Ekologis Ciptaan

Selasa, 14 Jan 2025 - 13:45 WITA

Opini

Kegilaan Digital dan Kontrol Algoritmik

Sabtu, 11 Jan 2025 - 09:27 WITA